Tuesday, November 22, 2016

Takdir ?

Masa yang akan berakhir
Wajahmu menghujam ke seluruh jiwa meluluh lantahkan kesungguhan menjadi serpih
Berkata kepada takdir, sungguhkah aku manusia ?
Padahal bilangan waktu pun tak berputar, hingga ku temukan jiwa yang tersungkur, menyampaikan kalimat erakhir kepadaku,"Aku menyerah kepada takdir..."

Menggenggam harapan yang nyaris menutupi seluruh langit
Tubuh yang kurus tetaplah bernyawa, tersenyum kepada matahari, sampaikan kalimat terakhir kepadaku,"Aku menyerah kepada takdir..."

Jiwa yang terpikat cinta, membabi buta menyergap hari yang ternyata pekat dan gulita
Lembar demi lembar cerita indah telah kusam, yang sudah terduga mereguk seluruh impian musnah tertelan angkara murka

Keperihan yang terkumandang, membuat peri penghuni langit enggan menyemaikan butir bahagia
Mereka tak ingin menghampiri meski hanya didepan gerbang pintu
Kesedihan yang terlalu dalam, menimbulkan iba makhluk nista yang terusir dari surga
Menghibur jiwa yang lara melantunkan keindahan durjana sebenarnya
Hingga kenyataan menjadi impian semu, dan kesemuan adalah kenyataan...

Berdalih, tak memiliki
Berkata, tak sepenuhnya jujur
Hamparan nikmat dari Illahi yang teramat dekat itu, menjadi sangat jauh....

Sunday, October 23, 2016

ALLAH TIDAK MENJAUH

Saya kagum kepada orang-orang yang hanya mengenyam pendidikan rendah atau cuma bisa baca berhitung sekedarnya, bisa sukses dalam kehidupannya.

Mengawali dari bawah, niat yang kuat, tidak gampang menyerah, tidak malu untuk bertanya, sehingga pada akhirnya bisa sukses, melepas kehidupan sulitnya, kemudian dia menjadi bermanfaat bagj orang lain.

Tidaklah perlu diberitakan, betapa banyak orang-orang tersebut diatas. Sehingga saya bisa belajar dari pengalaman mereka.

Saya yakin akan kebaikan, seperti matahari yang begitu ramah dipagi hari, namun terik dipertengahan, kemudian menghangat dipenghujung hari, dan rotasinya selalu begitu.

Hidup akan menjadi sangat singkat, jika hanya keluhan dan keluhan. Beban hidup yang terlalu berat, doa yang tidak terkabul, atau harapan baik yang sangat sedikit menjadi nyata. Menyalahkan, merendahkan diri sendiri, padahal harkat dan martabat manusia sudah dimuliakan.

Mudah memang, menasehati orang lain. Implementasi ke diri sendiri, masih penuh kesukaran. Disaat yang sama, manusia melepaskan diri dari Allah (tanpa tersadari).

Hidup tidak ada hikmahnya, jika akal tidak digunakan. Hidup akan sangat panjang apabila penuh hikmah, meski nafas sudah tidak ada, dan tubuh sudah bersatu dengan tanah.

Allah tidak akan menjauh, tapi kita yang menjauh.